Mendekati Akhir tahun 2008 berbagai atribut partai politik tidak kecuali atibut Partai Demokrasi Pembaruan mulai banyak terpajang di sepanjang jalan utama sampai ke ujung ujung jalan pemukiman, di kampoeng sampai ke tengah sawah bahkan di tempat pemakaman pun tidak lolos dari pemasangan atribut partai, berbagai caleg pun dengan semangat “empat lima” melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik yang cuma sekedar cuap cuap, sampai yang datang dengan membawa embel embel pasir sirtu se colt buntung sebagai DP tanda jadi “JANJI” kepada rakyat .
Para pengurus partai pun dari tingkat pusat sampai daerah menyiasati dengan 999 akal serta jurus strategi, buat partai yang kelebihan duit (ntah dari mana duitnya?) ngak sayang mengeluarkan “recehan” yang konon kabarnya sampai lebih 200 milliar rupiah hanya untuk iklan di media elektronika yang sudah berlangsung lebih dari empat bulanan yang lalu, sebuah angka fantastis untuk sebuah partai baru membayar tunai agar masyarakat dapat “ melirik “ partai iklan tadi…. Kenapa baru melirik….? Karena untuk menjadi pilihan akan ada banyak prasyarat lainnya yang harus dipenuhi seperti pernah dibahas di blog ini.
Buat PDP sendiri langkah yang ditempuh sebenarnya sudah cukup cantique alias cerdas dan hemat, dengan mempromosikan partai melalui pelebaran sayap serta jaringan partai sampai ke tingkat bawah sudah menjadi bekal yang baik ditambah promosi PAHE gaya PDP dengan model menampilkan orang tertinggi dan terpendek, menampilkan atibut spanduk terpanjang, menampilkan artis seperti Baim wong Olga lidya Rafi ahmad Mario Lawalatta Okan cornellius dan yang lainnya serta menampilkan Petra odebrecht nyonya(?) asal Jerman yang jadi caleg dari Bali... sebuah langkah promosi yang baik dalam memperkenalkan partai... Lalu…sudah cukup kah..??? Jawabnya pasti TIDAK atau BELUM cukup... masih diperlukan penetrasi lanjutan … jaringan formal kelembagaan partai di tingkat bawah harus di pertahankan atau diperkuat melalui struktur kelembagaan PKK disetiap kabupaten Kota…namun demikian setiap caleg juga harus diberi keleluasaan untuk membuat unit pengkaderan masing masing / setingkat tim relawan yang juga bergerak melakukan penetrasi ke tengah masyarakat…. Secara bersamaan sangat diharapkan pada kurun selambatnya akhir January 2009, pimpinan tingkat nasional mulai melakukan penetrasi melalui promosi di media cetak elektronika…sehingga akan terjadi alur feedback yang baik terhadap pengenalan partai di tingkat masyarakat bawah.
Vox Populi Vox Dei….kalau kita meyakini sekecil apapun suara rakyat adalah suara dari yang menciptakan kita…..sebuah pembohongan berarti juga pembohongan kepada sang pencipta….dengan kata lain garis Moralitas.. sesuatu yang tidak dapat ditawar…mungkin kedengaran nya seperti berlebihan…Tapi pengalaman telah banyak mengajarkan bagaimana sebuah partai pemenang Pemilu yang didukung rakyat ….bisa dengan mudah hancur justru ketika uang dan kekuasaan sedang berlimpah.….Rakyat tidak meminta berlebihan…rakyat kita hanya meminta tolong dengan membawa perkara kecil untuk diselesaikan…mereka hanya meminta penjelasan sederhana yang tidak “ngejelimet”…mereka tidak meminta pupuk gratis …mereka hanya meminta harga pupuk yang terjangkau dan mudah didapat….mereka ingin membeli minyak tanah tapi tidak dengan cara mengantri seharian….Kita sungguh berbahagia melihat rakyat saat ini sudah cerdas dan kritis…Karenanya tidak diperlukan janji janji muluk…mereka hanya mengharapkan kehadiran kita apa adanya dengan rendah hati serta membawa suatu solusi yang sederhana dan mudah dicerna oleh mereka…
Semoga... tidak ada lagi janji janji gombal…!!! Selamat bekerja...
